Cara Membuat Diagram Distrbusi Frekuensi - Digitech University
Ditulis Oleh: 10122078 - Salsabila Alaika
Dosen: Alif Hijriah
Pembentukan dan Penyajian Distribusi Frekuensi
1.1 Definisi dan Manfaat Tabel Distribusi Frekuensi (TDF)
TDF adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar yang dihubungkan dengan masing-masing frekuensinya sehingga memberikan keterangan atau gambaran sederhana dan sistematis dari kumpulan data tersebut. Tujuan TDF adalah untuk bisa mengubah data mentah menjadi sebuah informasi yang bisa kita pahami dan juga untuk mempermudah perhitungan data yang sudah ada.
1.2 Langkah-langkah Pembentukan TDF
- Urutkan data terkecil ke terbesar
- Menghitung range
- Menentukan banyaknya kelas
- Menentukan interval kelas (panjang kelas)
- Menentukan nilai batas bawah masing-masing kelas
- Input data menggunakan turus
1.3 Istilah-istilah TDF
- Kelas
- Batas Kelas
- Tepi Kelas
- Nilai Tengah
- Interval Kelas
- Frekuensi Kelas
1.4 Rumus TDF
Range (r) = maks - min
Banyak Kelas (k) = 1 + 3,22 x log(n)
Panjang Kelas (p) = r/k
Batas Kelas = nilai-nilai yang membatasi kelas satu dan kelas yang lainnya (kelas atas dan bawah)
Tepi Kelas = tepi kelas bawah dikurang 0,5
tepi kelas atas ditambah 0,5
Nilai Tengah = tepi kelas atas + tepi kelas bawah/2
*n adalah banyaknya data
1.5 Jenis-jenis TDF
- Distribusi Frekuensi Relatif (Fr)
- Distribusi Frekuensi Kumulatif
Frekuensi Kumulatif > = menambahkan frekuensi (f) bawah
1. Diagram
Histogram
Diagram histogram adalah representasi grafis dari
distribusi data numerik. Histogram digunakan untuk menunjukkan sebaran
frekuensi suatu variabel. Secara umum, diagram histogram menggambarkan
bagaimana data terdistribusi di dalam suatu rentang nilai. Berikut adalah
beberapa elemen utama dalam diagram histogram:
- Sumbu
X (Horizontal): Menunjukkan nilai variabel yang
diukur atau kategori data.
- Sumbu
Y (Vertikal): Menunjukkan frekuensi atau jumlah
observasi dalam setiap interval atau kategori nilai.
- Batang/Blok:
Mewakili frekuensi atau jumlah observasi dalam suatu rentang nilai atau
interval. Batang-batang ini biasanya bersentuhan satu sama lain dan
membentuk pola yang menunjukkan sebaran data.
- Interval:
Rentang nilai yang digunakan untuk mengelompokkan data. Interval ini dapat
memiliki lebar yang sama atau berbeda tergantung pada kebutuhan analisis.
Diagram histogram memberikan gambaran visual tentang
bagaimana data terdistribusi, apakah cenderung normal, asimetris, atau memiliki
pola tertentu. Histogram sangat berguna dalam statistika deskriptif dan
analisis data untuk mendapatkan wawasan tentang karakteristik data, seperti
pusat sebaran, bentuk distribusi, dan kecenderungan umum.
Pembuatan histogram melibatkan beberapa langkah,
termasuk pengelompokan data ke dalam interval, perhitungan frekuensi setiap
interval, dan penggambaran grafisnya. Histogram dapat digunakan untuk
menentukan tren, mengidentifikasi anomali, atau hanya memberikan gambaran umum
tentang data numerik yang dimiliki.
2. Diagram
Polygon
Diagram polygon, juga dikenal sebagai poligon
frekuensi, adalah metode lain untuk menggambarkan distribusi data numerik. Sama
seperti histogram, diagram polygon membantu visualisasi sebaran data. Namun,
berbeda dengan histogram yang menggunakan batang vertikal, diagram polygon
menggunakan garis lurus yang menghubungkan titik tengah atas setiap batang
histogram.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait dengan
diagram polygon:
1. Sumbu
X (Horizontal): Menunjukkan nilai variabel atau kategori
data.
2. Sumbu
Y (Vertikal): Menunjukkan frekuensi atau jumlah
observasi dalam setiap interval atau kategori nilai.
3. Garis
Lurus: Garis ini menghubungkan titik tengah atas batang
histogram. Jika Anda membayangkan batang histogram sebagai puncak bukit, garis
lurus ini adalah garis yang menghubungkan puncak bukit-bukit tersebut.
Pembuatan diagram polygon melibatkan langkah-langkah
serupa dengan histogram, termasuk pengelompokan data ke dalam interval,
perhitungan frekuensi setiap interval, dan penarikan garis lurus yang
menghubungkan titik tengah atas batang histogram.
4. Diagram
Ogive
Diagram ogive, juga dikenal sebagai kurva ogive,
adalah metode lain untuk menggambarkan distribusi data numerik. Ogive
menunjukkan kumulatif frekuensi relatif dari suatu kumpulan data dalam bentuk
kurva. Dalam istilah sederhana, ogive menyajikan akumulasi data dalam urutan
terurut.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait dengan
diagram ogive:
- Sumbu
X (Horizontal): Menunjukkan nilai variabel atau
kategori data yang diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.
- Sumbu
Y (Vertikal): Menunjukkan kumulatif frekuensi
relatif atau persentase kumulatif.
- Kurva
Ogive: Garis melengkung yang menghubungkan
titik-titik dalam diagram, menunjukkan bagaimana kumulatif frekuensi
berubah seiring dengan nilai variabel yang meningkat.
Diagram ogive membantu melihat sejauh mana data
terakumulasi dan memberikan gambaran tentang sebaran data secara kumulatif. Ini
sering digunakan untuk memahami seberapa banyak data telah mencapai atau
melampaui suatu nilai tertentu.
Proses pembuatan diagram ogive melibatkan
langkah-langkah sebagai berikut:
- Sortir
Data: Urutkan data dari nilai terkecil hingga nilai
terbesar.
- Hitung
Frekuensi Kumulatif: Hitung jumlah frekuensi relatif
kumulatif pada setiap langkah.
- Gambar Kurva Ogive: Gambar kurva yang menghubungkan titik-titik dengan nilai variabel pada sumbu X dan frekuensi kumulatif pada sumbu Y






Komentar
Posting Komentar