Statistika Bisnis - Definisi & Ruang Lingkup Statistika - Digitech University
Penulis : 10122078 – Salsabila Alaika
Dosen : Alif Hijriah
ABSTRAK
Definisi statistika bisnis mencakup aplikasi metode
statistika dalam penelitian pasar, pengelolaan rantai pasokan, analisis
keuangan, dan pemodelan prediktif untuk mendukung pengambilan keputusan
strategis. Statistik bisnis membantu perusahaan untuk memahami perilaku pasar,
mengidentifikasi tren, dan merumuskan strategi yang dapat meningkatkan
efisiensi dan profitabilitas.
Ruang lingkup statistika bisnis melibatkan
konsep-konsep seperti pengukuran sentral (rata-rata, median, modus),
variabilitas data (deviasi standar, rentang), analisis regresi untuk memahami
hubungan antar variabel, serta uji hipotesis untuk membuat keputusan
berdasarkan data. Statistik inferensial juga digunakan untuk membuat perkiraan
dan generalisasi berdasarkan sampel data.
Dengan kemajuan teknologi, statistika bisnis semakin
terkait erat dengan analisis big data, machine learning, dan kecerdasan buatan.
Artikel ini juga mencakup penerapan teknologi dalam menganalisis volume data
besar untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam dan memfasilitasi
pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Dengan menyelami definisi dan ruang lingkup statistika
bisnis, pembaca akan mendapatkan pemahaman yang kokoh tentang bagaimana
statistika menjadi alat yang tak tergantikan dalam konteks bisnis modern, memandu
keputusan yang cerdas, inovatif, dan berbasis bukti.
1.1 Sejarah Statistika
Sejarah statistika melibatkan perkembangan konsep,
metode, dan aplikasi statistika dari zaman kuno hingga era modern. Berikut
adalah ikhtisar singkat sejarah statistika:
1. Zaman Kuno:
- Abad
ke-5 SM: Herodotus, sejarawan Yunani,
menggunakan metode penghitungan untuk mencatat populasi dan sumber daya
ekonomi.
- Abad
ke-4 SM: Mozi, filsuf Tiongkok, memprakarsai
konsep statistika untuk kepentingan negara.
2. Abad Pertengahan:
- Abad
ke-17: John Graunt, seorang ahli matematika
Inggris, memulai penggunaan tabel statistik untuk menganalisis data
mortalitas di London.
- Abad
ke-18: Carl Friedrich Gauss, seorang
matematikawan Jerman, mengembangkan teori distribusi normal.
3. Abad ke-19:
- Abad
ke-19 Awal: Adolphe Quetelet, seorang
matematikawan dan statistikawan Belgia, memperkenalkan konsep
"rata-rata manusia" dan mengembangkan metode statistika sosial.
- 1860-an:
Sir Francis Galton, seorang ilmuwan Inggris, memperkenalkan konsep regresi
dan korelasi.
- 1880-an:
Sir Francis Ysidro Edgeworth dan Karl Pearson mengembangkan konsep
distribusi chi-kuadrat dan mengukur korelasi.
- 1890-an:
Willard C. Brinton memperkenalkan diagram lingkaran untuk menggambarkan
data statistik.
4. Abad ke-20:
- 1920-an:
Ronald A. Fisher mengembangkan dasar-dasar statistika inferensial.
- 1930-an:
Jerzy Neyman dan Egon Pearson mengembangkan konsep pengujian hipotesis.
- 1940-an:
Abraham Wald mengembangkan teori keputusan statistika.
- 1950-an:
Pemakaian komputer dalam statistika dimulai.
- 1970-an:
Metode bootstrap dan statistika nonparametrik mulai berkembang.
- 1980-an:
Perkembangan metode statistika bayesian.
Abad ke-21:
- 2000-an:
Peningkatan signifikan dalam analisis data besar (big data) dan statistika
komputasional.
- 2010-an:
Perkembangan dalam analisis data dengan machine learning dan kecerdasan
buatan.
- 2020-an:
Penerapan statistika dalam epidemiologi dan analisis data pandemi.
Statistika terus berkembang seiring waktu dan terus
menjadi alat penting dalam penelitian, ilmu sosial, ilmu alam, dan berbagai
bidang lainnya. Penggunaan komputer dan teknologi informasi telah memberikan
kemampuan untuk menganalisis data dalam skala yang lebih besar dan kompleks,
mengarah pada perkembangan metodologi baru dalam statistika.
1.2 Pengertian Statistika dan Statistik
A. Pengertian Statistika
Statistika adalah suatu cabang ilmu matematika yang
berkaitan dengan pengumpulan, analisis, interpretasi, penyajian, dan
pengorganisasian data. Tujuan utama dari statistika adalah menyederhanakan data
kompleks menjadi informasi yang lebih mudah dipahami dan digunakan untuk
mengambil keputusan atau membuat generalisasi.
Dalam konteks yang lebih luas, statistika digunakan
untuk:
- Pengumpulan
Data: Statistika membantu dalam merancang survei dan
eksperimen untuk mengumpulkan data dengan cara yang sistematis.
- Deskripsi
Data: Statistika memberikan metode untuk merangkum dan
menyajikan data, baik melalui tabel, grafik, atau ukuran statistik seperti
rata-rata, median, dan modus.
- Inferensi
Statistik: Statistik inferensial digunakan
untuk membuat pernyataan atau keputusan mengenai suatu populasi
berdasarkan sampel data yang diambil dari populasi tersebut.
- Analisis
Variabilitas: Statistika membantu dalam mengukur
variabilitas atau keragaman dalam data, seperti menggunakan deviasi
standar atau rentang.
- Pemodelan
Matematika: Statistika digunakan untuk
mengembangkan model matematika yang dapat memprediksi atau menjelaskan
hubungan antar variabel dalam data.
Statistika diterapkan di berbagai bidang, termasuk
ilmu sosial, ekonomi, bisnis, ilmu alam, kedokteran, dan banyak lagi. Dengan
menggunakan teknik dan konsep statistika, orang dapat mengambil keputusan yang
lebih baik berdasarkan informasi yang ada, mengidentifikasi pola atau tren, dan
mengukur ketidakpastian dalam data.
B. Pengertian Statistik
Statistik, dalam konteks
umum, merujuk pada dua konsep utama:
- Ilmu
Statistik:
- Definisi:
Ilmu statistik adalah cabang ilmu matematika yang berkaitan dengan
pengumpulan, analisis, interpretasi, penyajian, dan pengorganisasian
data.
- Tujuan:
Tujuan utama ilmu statistik adalah untuk menyederhanakan data yang
kompleks menjadi informasi yang lebih mudah dimengerti, serta untuk
membuat inferensi atau generalisasi berdasarkan data sampel.
- Data
Statistik:
- Definisi:
Data statistik merujuk pada fakta-fakta numerik atau informasi yang
dikumpulkan dari suatu populasi atau sampel.
- Contoh:
Data statistik dapat berupa angka-angka seperti rata-rata gaji, tingkat
pengangguran, atau hasil survei pendapat publik.
- Penggunaan:
Data statistik digunakan untuk membuat analisis, mengidentifikasi tren,
dan mendukung pengambilan keputusan di berbagai bidang, termasuk ekonomi,
ilmu sosial, kesehatan, dan lainnya.
Jadi, istilah
"statistik" dapat merujuk baik pada ilmu matematika yang mencakup
metode untuk mengelola data, maupun pada data itu sendiri yang dihasilkan dari
proses tersebut. Keduanya saling terkait dan menjadi penting dalam pengembangan
pengetahuan dan pengambilan keputusan di berbagai disiplin ilmu.
1.3 Jenis-Jenis Data
1. Berdasarkan Jenis Datanya
Data Kuantitatif, data
kuantitatif adalah jenis data yang diukur dalam bentuk angka atau kuantitas.
Data ini menyajikan informasi mengenai jumlah atau tingkat dari suatu variabel.
Contoh data kuantitatif meliputi tinggi badan seseorang, berat badan,
pendapatan, jumlah penjualan, suhu, dan sebagainya. Data kuantitatif dapat
dihitung, dibandingkan, dan digunakan dalam berbagai operasi matematika.
Contoh:
·
Jumlah produk yang terjual setiap bulan.
·
Rata-rata waktu yang dihabiskan di situs
web oleh pengunjung.
·
Pendapatan tahunan perusahaan.
Data Kualitatif, data
kualitatif adalah jenis data yang menggambarkan kualitas atau karakteristik
suatu objek. Data ini tidak diukur dalam bentuk angka, tetapi dalam kategori
atau atribut. Contoh data kualitatif melibatkan warna, jenis kelamin, status
perkawinan, jenis pekerjaan, dan sebagainya. Data kualitatif memberikan
informasi deskriptif tentang sifat-sifat suatu objek, tetapi tidak memberikan
nilai kuantitatif yang dapat diukur.
Contoh:
·
Jenis kelamin dari sekelompok orang.
·
Tingkat kepuasan pelanggan (rendah,
sedang, tinggi).
·
Warna mobil yang paling disukai.
Dalam analisis data, perbedaan antara
data kuantitatif dan kualitatif penting untuk memilih metode statistik yang
sesuai dan menghasilkan interpretasi yang tepat sesuai dengan sifat data yang
ada.
2. Berdasarkan
Sifat Data
Data Diskrit, data
diskrit adalah jenis data kuantitatif yang hanya dapat mengambil nilai-nilai
terpisah dan terhitung. Nilai-nilai ini biasanya mewakili objek yang dapat
dihitung secara tepat dan memiliki batas yang jelas antara satu nilai dan nilai
berikutnya. Contoh data diskrit termasuk jumlah anak dalam sebuah keluarga,
jumlah karyawan di suatu perusahaan, atau jumlah pelanggan yang melakukan
pembelian pada suatu hari.
Contoh:
·
Jumlah siswa dalam sebuah kelas.
·
Jumlah karyawan di suatu perusahaan.
·
Jumlah kendaraan di suatu parkiran.
Data Kontinu, data
kontinu adalah jenis data kuantitatif yang dapat mengambil nilai di dalam suatu
rentang yang kontinu. Nilai-nilai ini dapat mengandung bilangan pecahan dan
memiliki tak terhingga banyaknya nilai di antara dua titik. Contoh data kontinu
melibatkan pengukuran seperti tinggi badan, berat badan, suhu, dan waktu. Data
kontinu sering kali diukur dengan menggunakan instrumen yang memiliki tingkat
presisi tinggi.
Contoh:
·
Tinggi badan seseorang.
·
Berat badan manusia.
·
Suhu udara pada suatu waktu tertentu.
Perbedaan antara data
diskrit dan kontinu terletak pada sifat nilai-nilai yang dapat diambil. Data
diskrit memiliki nilai-nilai yang terpisah dan terhitung, sedangkan data kontinu
memiliki nilai-nilai yang dapat membentuk rentang kontinu. Pemahaman ini
penting dalam pemilihan metode analisis statistik yang sesuai dengan jenis data
yang dihadapi.
3. Berdasarkan
Waktu Pengumpulannya
Data Cross Section, data
cross section (data lintas potong) adalah jenis data yang dikumpulkan pada satu
titik waktu tertentu. Data ini mengumpulkan informasi pada suatu titik tertentu
dalam waktu, biasanya pada sekelompok individu atau unit yang berbeda pada saat
yang sama. Contoh data cross section dapat mencakup data survei penduduk pada
suatu tahun tertentu di berbagai wilayah, atau data penjualan dari beberapa
toko pada bulan tertentu.
Contoh:
·
Survei penduduk yang mengumpulkan informasi
demografis dari berbagai keluarga pada tahun tertentu.
·
Data penjualan harian dari beberapa toko
pada bulan Juni.
Data Time Series, data
time series (data deret waktu) adalah jenis data yang dikumpulkan secara
berurutan selama periode waktu tertentu. Data ini menunjukkan perubahan
variabel tertentu dari waktu ke waktu, dan setiap pengukuran diambil pada
interval waktu yang sama. Contoh data time series mencakup data harga saham
harian selama satu tahun atau data suhu harian selama beberapa bulan.
Contoh:
·
Harga saham perusahaan setiap hari selama
satu tahun.
·
Produksi bulanan suatu pabrik selama
beberapa tahun.
Perbedaan antara data
cross section dan time series terletak pada dimensi waktu dan cara pengumpulan
datanya. Data cross section dikumpulkan pada satu titik waktu tertentu untuk
berbagai unit, sementara data time series dikumpulkan secara berurutan selama
periode waktu tertentu untuk satu unit atau objek tertentu. Keduanya adalah
konsep penting dalam analisis statistik dan ekonometrika, dan pemilihan antara
keduanya tergantung pada pertanyaan penelitian atau kebutuhan analisis yang
diinginkan.
Komentar
Posting Komentar